Halo sobat pembaca, ada beberapa uneg-uneg yang ingin saya sampaikan. Seperti judul artikel yang saya tulis ini, saya ingin membahasa mengengenai bagaimana peran sebuah dongeng atau cerita terhadap perkembangan pola pikir anak.
Perlu anda ketahui bahwa anak pada jaman sekarang ini sangat peka dan sangat kritis dalam menangkap sebuah informasi. Mereka lebih cepat tanggap dan lebih mudah untuk mengingat sesuatu hal baru yang dia terima.
Pernah kejadian ini saya alami, waktu itu saya mengajarkan si kecil bernyanyi, lagu yang saya ajarkan adalah lagu "Nina Bobo" liriknya seperti ini :
" nina bobo oh nina bobo.."
" kalau tidak bobo... nanti digigit nyamuk.."
Mohon dikoreksi bila saya salah. Nah, keisengan saya muncul waktu mengajarkan lagu itu kepada anak saya yang kala itu berumur 23 Bulan. Saya menggantikan liriknya menjadi " kalau tidak bobo.. nanti di gigit satpam.." yang tujuannya sebagai lelucon. Namun ternyata, alhasil anak saya selalu menyanyikan dengan lirik yang salah hingga saat ini. Tadinya saya menganggap sebagai lelucon, namun bagi si anak itu adalah hal yang diyakininnya.
Kemudian saya tersadar, bahwa saya tidak boleh melakukan hal yang keliru dihadapan si Anak, karena pasti 100 % dia akan menirunya.
Nah melalui hal tersebutlah saya ingin sekedar share, apakah dengan dongeng ada bentuk pendidikan tertentu yang akhirnya dapat mempengaruhi sifat atau perilaku anak? Lalu bagaimana seharusnya orang tua menyikapi hal tersebut?
Menurut saya, komunukasi antara anak dan orang tua mempunyai peran yang vital. Bagaimana si anak akan mengerti mengenai pendidikan karakter bila para orang tua terlalu sibuk dengan duniannya. Melalui dongeng, para orang tua dituntut untuk menarik perhatian si pendengar sehingga dimungkinkan terjalin komunikasi.
Agar terjadi komunikasi yang baik, orang tua juga tidak bisa memaksa agar si anak mau mendengar. Disinilah kita sebagai orang tua harus mengerti betul bagaimana karakter si anak. Tentunya para orang tua juga harus meluangkan waktu untuk anaknya agar terjalin komunikasi yang sehat.
Adapun dampak positif dongeng terhadap anak adalah pertama, dari sebuah dongeng anak akan belajar kosa kata baru dalam komunikasi kita. Sehingga anak bisa belajar hal baru dari setiap cerita yang dituturkan. Namun banyak sekali para orang tua yang keliru dalam memilih sebuah cerita yang ingin di tuturkan. Beberapa terbitan buku telah diberi petunjuk bagi pembaca sesuai usia pembaca, sehingga sebaiknya berikan cerita sesuai dengan umur dan tahapan si kecil.
Kedua, dalam dongeng akan menumbuhkan daya imajinatif anak dalam berfikir. Dengan media dongeng si anak akan terpacu untuk membayangkan dan memikirkan suasana yang dituturkan di dalam dongeng tersebut. Sehingga dari manfaat ini dapat meningkatkan pola berfikir anak.
Ketiga, menggunakan dongeng sebagai media untuk menanamkan berbagai nilai dan etika tertentu dan bahkan pengaruh terbesarnya adalah menumbuhkan perasaan empati. Inilah point yang sangat penting ketika anak mendengarkan sebuah dongeng. Diharapkan anak dapat menangkap pesan moral beserta contoh nyata dalam dongeng yang ia dengarkan.
Keempat, yang terakhir adalah memicu kecintaan anak terhadap budaya membaca. Untuk anak pada masa modern ini, kadang kala membaca adalah hal yang jarang dilakukan. Padahal dalam membaca, kita dipicu untuk berfikir dan berimajinasi untuk menggambarkan hal yang kita baca. Sehingga setiap kali membaca, pikiran dan imajinasi kita selalu aktif dan berkembang. Berbeda dengan menonton sebuah video, beberapa anak hanya melihat gambar dan mencernanya tanpa mengembangkan imajinasi karena sebagian besar gambaran dari cerita yang disampaikan telah divisualisasikan melalui video tersebut.
Itulah beberapa dampak dongeng bagi anak. Jadi sekarang, nasihat untuk para orang tua, bahwa pereratlah hubungan anda dengan anak, jalin komunikasi yang sehat, hindari membuang waktu dengan aktifitas yang tidak penting dengan anak, contohkan nilai-nilai moral yang positif terhadap anak, cintai pasanganmu seperti mencintai anakmu dan yang tidak kalah penting adalah selalu dengarkan si kecil.
Terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment
Monggo dikomentari - Please add your comment