Thursday, March 17, 2016

Opini Pribadi : Kerja, Kerja dan Kerja

Ini adalah pengalaman pribadi, uneg-uneng yang saya alami selama ini melihat dan mengamati yang terjadi di sekitar kita. Hampir mayoritas para pencetak uang di Negara ini adalah seorang pekerja atau employee. Bekerja pada perusahaan yang paling dominan dan paling besar adalah impian bagi para fresh graduated pada masa sekarang ini. Namun apakah sebanding dengan waktu dan tenaga yang telah diluangkan demi mendapatkan seperak Rupiah?

Lalu, apa manfaat pendidikan bagi kita? Apakah pendidikan membentuk kita menjadi seorang budak yang sukses? Pendidikan adalah wadah pengembangan diri, wadah untuk mencari minat dan ide untuk pengembangan diri. Sehingga menjadi kreatif, menjadi kritis, dan menjadi berani untuk melangkah. Bukan menjadi budak organisasi tertentu.

Perlu kita renungkan sejenak mengenai masa depan dan harapan kita pada masa yang akan datang. Apa yang akan kita perbuat, apa yang akan kita ciptakan, dan apa yang akan kita wariskan kepada keturunan kita selanjutnya. Di lain sisi pergumulan ekonomi semakin mendesak kita untuk mengikuti arus yang seringkali bertolak belakang dengan prinsip dan cita-cita dalam diri. Sehingga membuat tumpul intuisme, daya cipta, dan kreatifitas yang kita miliki untuk pengembangan diri.

Seringkali kita dituntut untuk melakukan hal diluar logika dan nurani untuk memenuhi kebutuhan akan hidup. Tetapi perlu kita bertanya kepada diri kita sendiri. Apakah semua itu seratus persen untuk memenuhi kebutuhan hidup, atau sebenarnya adalah keinginan yang berkedok kebutuhan? Perlu adanya kejujuran dalam diri untuk menaklukan itu.

Sebuah perusahaan dimanapun, selalu berorientasi pada keuntungan dan penghasilan, kemudian siapa yang diuntungkan dan siapa yang menghasilkan? Si pekerja selalu menghasilkan untuk perusahaan dan pemilik perusahaan yang selalu diuntungkan dari hasil si pekerja. Jadi apakah imbalan akan sebanding lurus dengan apa yang si pekerja hasilkan? Hanya ada beberapa perusahaan yang seperti itu, namun banyak perusahaan yang tidak demikian.

Pernahkan anda merasa bahwa anda itu seperti robot yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tertentu? Direkayasa, dituntut, diperas sampai semua yang dimilikinya berguna bagi perusahaan. 

Rutinitas, hal yang disukai oleh manusia dan tetap nyaman dengan hal tersebut. Padahal menurut pendapat saya, rutinitas adalah hal yang paling membelengu pikiran dan imajinasi manusia untuk menjadi kreatif dan cerdik. Seakan-akan itu sebuah lingkaran proses yang akan berulang terus menerus tanpa henti. Waktu adalah satu-satunya alat ukur kongkrit yang sangat solid dan absolut. Waktulah yang akan menghentikan semua, dan waktu tidak dapat kita modifikasi dan kita rekayasa.

Mengertikah anda bahwa waktu kita sangat sempit. Apa yang akan kita perbuat bila kita selalu terikat dengan kerja, kerja dan kerja. Apakah ada space untuk diri anda dan keluarga, adakah kompensasi untuk itu semua. Jawabannya ada di diri anda masing masing. Kapan akan anda mulai ? Apakah detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini ?

Bekerja keras bukanlah bekerja semaksimal mungkin tanpa menghiraukan hal lain. Dan bukan berarti keberadaan anda sangat berpengaruh terhadap sebuah perusahaan, karena perusahaan akan selalu siap menggantikan anda dengan orang lain yang lebih maksimal dari anda. Bukan berarti saya menghimbau untuk tidak mencintai pekerjaan anda. Cintailah apapun pekerjaan anda, tetapi bila dalam bekerja anda mengalami tekanan dan ketidaknyamanan. Mulailah untuk berfikir keras, apa yang akan anda lakukan, sampai kapan anda akan berjalan di atas kendaraan orang lain? Sampai kapan anda akan benar-benar mempresentasikan diri anda sendiri di hadapan dunia? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Ingat waktu tidak pernah berbohong dan tidak pernah ingkar. Luangkan waktumu dan nikmati waktumu dengan yang anda cintai. Nikmatilah waktu, dengan itu anda akan merasa bahwa anda ada.

Kerja, kerja dan kerja untuk diri anda, bukan untuk orang lain. Siapakah yang rugi? Tidak ada.

Mulai sekarang jangan tunda lagi. Wujudkan kreasi dan mimpimu sekarang.

0 komentar:

Post a Comment

Monggo dikomentari - Please add your comment